De Oak Cafe Resto Surabaya
Satu lagi cafe baru (dibuka pada September 2014) yang cukup asyik di Surabaya untuk berkumpul bersama teman-teman atau sekadar menghilangkan penat, De Oak Cafe Resto and Bakery. Cafe De Oak ini beralamat di Jl. Raya Ngagel No. 209, Surabaya. Sepintas dari luar, cafe ini nampak seperti lapangan futsal. Mungkin karena lapangan parkir mobil yang sangat luas ditambah dengan lampu-lampu semarak di sisi kiri lapangan parkir (dari pintu masuk) di mana cafe berada.Lokasi De Oak Cafe Surabaya
Lokasi De Oak Cafe ini cukup strategis. Hanya sekitar 200 meter ke arah utara setelah Stasiun Wonokromo atau DTC Trade Center. Jika Artebianz sudah sampai di Jembatan Jagir, kurangi kecepatan berkendara Artebianz, karena De Oak Cafe ada di sebelah kanan jalan, sekitar 50 meter dari Jembatan Jagir (sebelum POM Bensin terbesar di Ngagel dan sebelum Hotel Novotel Surabaya).Satu hal yang membuat saya tertarik ingin mencoba nongkrong di Cafe De Oak ini adalah bentuk gelas minumannya. Hah? Kok bentuk gelas? Yap, berawal dari postingan beberapa kawan di media sosial Path yang sedang makan-makan di De Oak, perhatian saya langsung tertuju pada foto gelas berbentuk seperti botol susu kaca panjang dengan leher dan kepala botol yang berbentuk corong kecil. Gelas dalam foto postingan teman saya tersebut berisi minuman semacam milkshake.
Akhirnya saya pun datang untuk menjajal sendiri menu-menu di Cafe Oak bersama beberapa sahabat yang juga tergoda dengan "gelas susu lucu" tersebut. Pertama masuk ke Cafe, saya langsung disambut dengan lapangan parkir luas dan gratis. Tema woody, sesuai dengan namanya Oak yang adalah sejenis pohon kayu, cukup terasa begitu saya menjejakkan kaki di cafe. Pemandangan pertama untuk tamu Cafe De Oak adalah meja bar pantry dan kasir. Meja dan tempat duduk tamu di Cafe De Oak ini dibagi dalam dua partisi ruangan: indoor dan outdoor. Ruangan indoor hanya berdinding kaca dan ber-AC Tempat duduk di indoor pun nampak kurang "santai", terlihat dari meja makan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kursi. Untungnya cuaca cerah dan kebetulan kawan-kawan telah memesan tempat duduk di sisi outdoor.Saya datang ke sana sekitar pukul 6 sore, artinya, saatnya lampu-lampu dinyalakan. Lampu-lampu redup di cafe De Oak menyiratkan suasana romantis dengan gelas lilin yang menghiasi tiap meja di sana. Meja-mejanya pun bukan meja biasa, yakni meja dari potongan pohon oak. Bagian outdoor ini nampak hanya ditutup dengan tenda kanopi. Karena cuaca malam itu yang cukup cerah, petugas cafe pun membuka tutup kanopi, sehingga pengunjung cafe De Oak di bagian outdoor bisa langsung melihat langit. Di seberang meja saya ada sebuah layar proyektor besar yang memutar film dan lagu. Nampaknya, cafe ini juga sering dijadikan tempat nobar bola bareng. keren kan cafe ini? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar